Minggu, 30 Maret 2008

Hujan

HUJAN

Oleh: Suci Handayani

Makhluk yang bernama hujan itu kini mengguyur lagi marcapada. Ia menumpahkan kerinduannya ke pori-pori bumi. Ia memang karunia terhebat. Karena ia rizki yang datang langsung dari langit, tanpa satu makelar pun.

Malang, terkadang manusia mengeluh dan merutuki kedatangan sang hujan, terutama bila ia benar-benar datang di saat manusia ingin berpesta pora. Lalu mereka terkadang merutuk dan mengamuk. Bukankah secara tidak langsung, mereka telah merutuki Sang Pencipta hujan?

Padahal Allah dengan bangga telah mengabadikan eksistensi dan manfaat hujan dalam bait-bait suci-Nya:

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepada-Mu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit. Lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.” (Ar-Ruum: 24)

Sejatinya kita sadar, bahwa kita tak layak merutukiNya. Karena semua ciptaan-Nya tak akan tersia. Ada rahasia yang tak bisa kita tahu. Kita hanya bisa merasakan akibat rahasia-Nya itu. Ya, Dia menjadikan banyak hal yang mulanya kita rasa hal itu tak berarti. Seandainya Dia membalas mengutuk kita, lalu apa jadinya kita?

Padahal, ada resonansi kalam-Nya yang menyinggung tentang hal ini:

Siapa saja yang dikutuki Allah, niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya.” (An-Nisaa’:52)

Jika Dia benar-benar mengutuk kita, lalu kepada siapa kita memohon pertolongan? Padahal setiap hari, kita menggantungkan hidup kita kepada-Nya.

Hujan memang senandung Tuhan, ia ada karena Ia ada. Hujan ada karena ia ingin menyampaikan kekuasaan Allah lewat gemerincik tetesan molekul air, yang tak pernah ada seorang makhluk pun yang bisa membuatnya. Air untuk menghidupi manusia, agar mereka terus berkembang, bergeliat menapaki kehidupan yang terkadang bernuansa nisbi, yang sengaja diciptakan berwarna oleh Sang Pencipta, untuk menyeleksi hamba-hamba yang unggul dalam mengampu tugas dari Allah.

Tidak ada komentar: