Sabtu, 08 Desember 2007

Oleh-oleh Dari DKJ

Oleh-oleh Dari DKJ

Oleh: Suci Handayani

Aku akan terus menulis puisi

Karena Tuhanpun tak pernah berhenti melukis

Hingga ketika pagi kuterbangun

Kusaksikan puisi dan lukisan Tuhan, kian indah.

Puisi di atas memang celoteh intuisi penulis, setelah ia pulang dari TIM (Taman Ismail Marzuki), untuk menghadiri Malam Anugerah Sayembara Kritik Sastra, yang diadakan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tahun ini. Makanya, ia bersyukur sekali, ketika kedua temannya, Rina dan Khodijah, rela menemaninya ke TIM, walau dengan kondisi Kota Harapan (Jakarta) yang padat dan tak merayap. Serta langitnya pun kian gulita, tapi, kedua sahabatnya itu, tetap setia menemani penulis.

Penulis menelusuri lembar-lembar bunga rampai pemenang sayembara kritik sastra, yang judulnya ‘Tamsil Zaman Citra’ -- diambil dari judul kritik sastra pemenang pertama, karya Arif Bagus Prasetyo -- pemberian ‘crew’ Dewan Kesenian Jakarta.

Namun ia ternyata hanya benar-benar jatuh cinta pada tulisan Bandung Mawardi, yang judulnya: Humor Yang Puitis, Humor Yang Tragis (Mengingat Yudhis, Menikmati Jokpin). Hal yang membuatnya tiba-tiba jatuh cinta, entah karena dalam tulisan Bandung Mawardi, diawali dengan tulisan:

Jika nanti aku tamat, kibarkan celanaku

Yang dulu hilang diatas makamku

(Joko Pinurbo, “Sukabumi”, 2007)

Yang tentu saja Sukabumi, adalah kota kelahirannya. Tapi, terlepas dari itu semua, ia memang salut dengan uraian cerdas Bandung Mawardi, yang berhasil menelanjangi puisi-puisi Joko Pinurbo dengan sempurna. Dari uraian Bandung Mawardi, seakan ia terhadiahkan cambuk-cambuk lembut, agar ia terus setia dengan sastra, terutama puisi.

Bandung Mawardi, menurutnya, telah berhasil melenakan pembaca agar mereka terus mendengar kata-kata-nya. Bandung Mawardi, yang ternyata redaktur dan pendiri buletin sastra Pawon (Solo), memang layak menjadi salah satu kritikus sastra Indonesia terbaik tahun ini. Bandung Mawardi menyadarkan setiap pembaca akan pentingnya makna kata, yang perlu disampaikan kepada publik, walau ia hanya berselubung puisi.

Karena, setiap kata yang kita sampaikan kepada orang lain, akan menjadi kaya dengan berbagai persepsi. Berbahagialah jika kata-kata itu bisa mempengaruhi orang, hingga mereka tedorong untuk berbuat kebaikan. Seperti tutur Mario Teguh, dalam Mario Teguh Open Forum, ia mengatakan bahwa: “Jadilah orang yang berpengaruh untuk mempengaruhkan kebaikan”.

Salut buat Bandung Mawardi, yang telah mengupas puisi-puisi Joko Pinurbo, yang sarat renungan. Puisi di bawah ini, cukup memancing penulis untuk berkontemplasi, hingga akhirnya penulis tersadar, bahwa ia memang harus setuju dengan puisi Joko Pinurbo di bawah ini:

Apa salahnya, sesekali kita berlupa

Sesekali kita kembali pada bocah manja

Tidak tahu bencana yang bakal tiba

Tidak sempat berpikir tentang dosa

Selamat buat para kritikus-kritikus sastra Indonesia terbaik tahun ini!

Dan jangan berputus asa untuk para peserta yang belum beruntung. Tetap tajamkan intuisi dan penamu…! Demi Tuhan, itu ‘kan bermakna.

Daarunnisaa, 08122007

Kamis, 06 Desember 2007

Nyanyian Hujan

Nyanyian Hujan

Oleh: SuciHandayani

Oh hujan

Jangan kau bernyanyi terlalu sumbang

Hingga kau buat pohon-pohon menjadi tumbang

Banyak anak manusia yang terkubang

Melaut bersama deras air empang

Oh hujan

Tetaplah bernyanyi

Karena itu kurindukan

Untuk menembusi pori-pori jiwaku yang haus senandung Tuhan

Jangan kau labuhkan bala‘

Jangan kau tenggelamkan anak negeri dengan murka

Bila kau mau…

Bernyanyilah merajuk lumpur lapindo

Lalu bawa ia merebah ke samudera

Agar ia tak kembali tenggelamkan desa

Oh hujan aku rindu engkau…

Karena engkau dari Tuhan

Wahai orang yang sedang membaca hujan

Tak perlu kaueja rintiknya

Hanya dengar saja gemerincik nada yang ia sampaikan

Karena ia sampaikan rahmat Tuhan

Lewat percikan indah-Nya

Ciputat, 15 November 2007

Kamis, 08 November 2007

Kabar Gembira Buat Para Jomblo

Kabar Gembira Buat Para Jomblo

Oleh: Suci Handayani

Dalam novel Jomblo, buah karya Aditya Mulya, dikatakan bahwaJomblo itu pedih, Jenderal!!!” (He..He..). Tapi, jangan sedih dulu wahai para jomblo… Di sini penulis mencoba mengumpulkan beberapa pendapat tentang manfaat jomblo dari berbagai praktisi, termasuk, praktisi jomblo itu sendiri. (He..he…). Mari kita dengar apa pendapat beberapa mahasiswi tentang manfaat jomblo, yang penulis tanyakan lewat Short Message Service (SMS):

  1. Allah masih memberikan yang terbaik dan melindungi kita dari hal-hal yang menjerumuskan (Nazaladhea, Mahasiswi Pend. B.Inggris).
  2. Bisa jalan kemana-mana, dan pergi sama siapa saja (Ni’mah, Mahasiswi Pend. B. Inggris).
  3. Menurut Rhoma Irama, “Kemana-mana tiada yang larang, uang belanja tak jadi pikiran.” (Nasywa, Alumnus Sastra Arab).
  4. Terhindar dari zina, lebih bebas menentukan pilihan, sendiri lebih bahagia daripada berdua sakit hati, lebih independen, dan lebih banyak waktu untuk keluarga, belajar, dan bersosialisasi. (Ratu Euis, Mahasiswi Pend. B. Inggris).
  5. Bisa lebih bebas karena enggak terikat (Eri, Mahasiswi Pend. B. Inggris).
  6. Awet pulsa, Awet duit, bebas pikiran, dan bebas ngeceng sana-sini. (Nuri, Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam).
  7. We could be closer and more know about Lord a lot that no sincere love but His. Lord’s the Most Gracious, and the Most Merciful. He is the way of life. I love Him. (Ms. Valley, educator).
  8. Enggak ada yang ngelarang mau temenan sama siapa saja (Lilis Mukhlisoh, Alumni Daarul Uluum).
  9. Bisa hang out kemana saja sama temen tanpa perlu khawatir ada yang ngikutin dengan alasan mau nemenin (Liez Tiharoh, Mahasiswi Pend. B. Inggris).
  10. Lebih khusyu untuk melakukan sesuatu, terutama ketika berduaan denganNya, enggak ada yang ngatur, dan bebas menentukan jalan hidup (Rahmi, Alumnus Fakultas Dakwah).

Selain manfaat yang diutarakan oleh teman-teman penulis di atas, kabar gembira lain yang lebih penting, yang bisa kita sampaikan kepada para jomblo adalah kabar gembira yang berasal dari langit, dan juga berasal dari kekasih kita, Rasulullah SAW, diantaranya:

Pertama, Berbahagialah, karena kesendirianmu merupakan rahmat. Bukankah kesendirianmu adalah perjalanan dalam rangka menta’ati perintah Allah sekaligus menjalani petunjuk suci-Nya.

Menta’ati Allah adalah sebuah karunia, hal itu adalah cara Allah menjaga keharmonisan jiwa kalian. Karena menurut Rasulullah SAW: “Hidup adalah perjuangan, yaitu perjuangan untuk mentaati kehendak Allah.“ Sementara, Allah telah menjanjikan kebahagiaan untuk orang yang selalu mengikuti petunjuk-Nya:

“Siapa saja yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Al-Baqarah: 38).

Kedua, berbahagialah, karena siapa saja yang berusaha menahan hawa nafsu, Allah dengan tegas telah berjanji akan memberikan surga pada mereka.

Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhan-Nya, dan menahan diri dari keinginan nafsunya, maka sesungguhnya, surgalah tempat tinggalnya.” (An-Naazi’aat: 40-41).

Mempertahankan agar diri tetap terjaga dari hal-hal yang dilarang Allah adalah sebuah ketaatan. Apakah para jomblo orang-orang yang taat? Tergantung, sejauh mana niat mereka dengan kondisi jomblo tersebut. Karena takut pada Allah, atau….

Tapi, bila jomblo itu ingin kau akhiri, akhirilah kesendirianmu itu dengan pasangan terindah yang menenangkan jiwa, menyedapkan pandangan jika kamu melihatnya, dan yang lebih penting adalah pasangan yang akan mendekatkanmu pada Sang Pemberi Karunia.

Kabar terakhir, do’a Nabi Musa berikut ini, boleh juga dibaca terus menerus bagi siapa saja yang ingin segera mendapatkan karunia terindah dari Allah:

“…Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khairin faqiir.” (Al-Qashash: 24). Yang artinya: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”. Mudah-mudahan Allah mendengar dan mengabulkan do’amu. Amien, Wallahu A’lamu.

Malam Minggu, 03 November 2007.

Rabu, 24 Oktober 2007

Berbagi Filantropi

Berbagi Filantropi Pasca Hari Bermakna

Oleh : Suci Handayani

Hari fitri telah mempertemukan sejuta hati yang ingin bergumul dalam satu ampunan Ilahi. Dimana manusia tak lagi berbincang tentang pentingnya perbedaan dan kedudukan.

Di hari fitri yang bermakna, harapan manusia sama, ingin kembali menjadi fitri, berharap akan menjadi pemenang yang berhasil berjuang di geliat Ramadhan yang telah dijalani dengan penuh rintangan. Semua manusia mengukir harap untuk mendapatkan ampunan dari Tuhan yang telah menciptakan perbedaan dengan tujuan.

Indahnya, kala semua jiwa tersentuh dengan kucuran rahmat, yang akan membuat mereka sadar, bahwa mereka harus berbagi filantropi. Karena Tuhanpun tak sungkan untuk menghujani hamba-hamba-Nya dengan sejuta cinta yang membahana. Walau manusia terkadang tak mengindahkan seruan-Nya, seringkali mereka mencuri waktu untuk mengkhianati-Nya. Padahal mereka tahu kalau Dia taktertidur.

Kini saatnya menuai buah ramadhan dengan memetik buah yang ada dalam jiwa, dengan cara berbagi filantropi pasca hari bermakna, serta kembali untuk tidak mengkhianati Tuhan, karena Dia Sumber Pemberi Cinta.

Pantulkan cinta dan kita akan merasakan bias cinta itu kembali terpancar, menelusup ke rongga jiwa hingga mengakar. Maka akan kayalah kita dengan cinta yang terus memancar.

Dekati mereka yang membutuhkan uluran tangan, jangan tolak mereka yang datang meminta sebagian rizki Tuhan, dan biarkan mereka ikut merasakan kebahagiaan yang kita rasakan. Karena cinta tak akan habis, ia juga tak akan kempis, malah ia akan menjadi cinta-cinta lain yang lebih romantis.

Biarlah dunia merekam cerita cinta indah kita, lalu kita bahagia, seperti bahagianya para pecinta dan pencari Tuhan yang telah dianugerahi berjuta karunia.

Lihatlah, bagaimana Rasulullah SAW begitu indah menjelaskan tentang gejala yang dialami para pecinta:

Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, saling mengasihi, dan saling bersimpati seperti tubuh. Apabila salah satu anggotanya mengeluh karena sakit, maka seluruh tubuhnya merasa terpanggil untuk berjaga semalaman dan merasakan demam.” (H.R. Muslim).

Tak inginkah kita berbagi cinta dengan yang lain, dengan hati selalu terpanggil untuk saling memperhatikan, sekadar pembuktian, bahwa kita ingin dikatakan sebagai hamba yang beriman, peka ketika sesama merasakan hal yang tak diinginkan.

Allah SWT pun telah menjanjikan sesuatu yang luar biasa untuk para pecinta yang saling mencintai karena-Nya:

Allah berfirman pada hari kiamat: ‘Manakah orang-orang yang saling mencintai dengan keagungan-Ku? Pada hari ini Aku melindungi mereka di bawah perlindungan-Ku, pada hari yang tiada perlindungan selain perlindungan-Ku’.” (H.R. Muslim).

Begitulah Maha Pemurahnya Allah, hanya dengan manusia mau saling mencintai, lalu Diapun berjanji akan melindungi manusia di hari yang semua manusia butuh perlindungan, hari dimana tak ada manusia yang sudi untuk saling melindungi.

Tetapi, tentunya itu hanya berlaku bagi orang-orang yang memang saling mencintai karena-Nya. Wallahu A’lamu

Daarun-Nisaa, September 2007.

Selasa, 23 Oktober 2007

Epidemi Hidup

Epidemi Hidup

Oleh: Suci Handayani

Apa yang melulu kita puja

Di saat orang-orang telah mulai pergi tak berganda

Apa yang tengah kita baca

Di saat kalimat dunia tak lagi butuh metafora

Apakah kita mengira bahwa kita tak akan fana

Mencium dan mendekap tanah yang semua hamba ‘kan tersangga

Apakah kita lupa

Bahwa kita akan mereka kata

Untuk sebuah tanya yang luar biasa

Atau kita lupa

Tentang mulut yang pintar berkata

Akan menjadi lasa di saat ruh tak lagi terjaga

Atau, kita memang melukis praduga

Pada segala berita

Yang mengingatkan kita pada satu kabar yang nyata?

Daarun Nisaa, 23 Oktober 2007

Minggu, 23 September 2007

Kita Adalah Spiteng Berjalan Jika Kita Tidak Berkarya

“Kita Adalah Spiteng Berjalan, Jika Kita Tidak Berkarya

By: SuHadA

Bulu kuduk saya langsung menciut mendengar kiasan diatas –ungkapan yang diutarakan Opick pada malam Refleksi Kebangkitan, yang diselenggarakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 31 Mei 2007. Saya yang kebetulan berada tak jauh dari panggung serta merta merasa kerdil.

Mengapa harus spiteng? Usik hati saya, padahal spiteng adalah tempat terakhir seluruh hasil buangan yang dikeluarkan manusia. Bahkan aromanya pun tak layak untuk dihirup. Saya yakin, tak seorangpun tertarik dengan isi dari sebuah spiteng. Ironis sekali kalau kita rela disamakan dengan sebuah spiteng!

Tapi tak bisa dibantah, statement itu tidak semata-mata terucap, kecuali sebagai bukti dari seseorang yang peduli akan produktivitas manusia selama ia eksis didunia. Statement seperti ini mungkin sekali-kali perlu dimunculkan untuk menyadarkan siapapun yang mungkin masih berkutat dengan urusan perut semata.

Idealnya, kita jangan hanya menjadi spiteng --sebagai tempat sisa-sisa makanan yang kita konsumsi-- tanpa ada ‘syahwat’ untuk mau mengaktualisasikan tenaga yang dihasilkan oleh makanan kita kedalam bentuk syukur, berupa kerja nyata. Tentu kita tahu, bahwa ada tugas lain yang harus kita toreh, selain hanya memanjakan perut kita. Ya… beramal, berkarya, berprestasi, dan ber-ber yang lainnya.

Sejatinya lagi, kita mesti menjadi muslim yang kuat, sebagai pengaruh dari makanan halal dan bergizi yang kita makan. Lebih istimewa, kalau makanan itu hasil tangan kita, dan lebih sempurna kalau kita mau memberi. Jika kita tidak mampu memberi, minimal kita sudah bersedekah pada perut kita. Tanpa bergantung pada orang lain. Yang paling sederhana, kita jangan sampai berbuat buruk, kalau tidak mampu untuk berderma.

Oke, mari kita tengok bunyi hadis dibawah ini sebagai paradigma:

Setiap muslim wajib sedekah. Jika tak mampu? Bekerja mandiri dan bermanfaat bagi dirinya. Jika tak mampu? Menolong orang yang perlu dibantu. Jika tak mampu? Tak berbuat buruk.” -Al-Kanz 16307-

Saya jadi berpikir, kalau memang kita lumpuh untuk berkarya, paling tidak kita jangan sampai merugikan diri kita dan orang lain. Namun, bukan berarti kita boleh tidak berkarya, kan? Wallahu a’lamu. (Lagi lagi… Saya hanya bergumam pada diri sendiri).

Catatan: Thanks buat seseorang (Teh Zizah) yang sudah mengirim hadis diatas via SMS. “Kita memang harus survive, Kak!”. (Alone in the Cost, 010607).

Better Watch Out...

Better Watch Out Dengan Cowok-Cowok Berikut Ini:

(9 Tipe Cowok Yang Perlu Kamu Hindari)

1. Suami atau pacar orang

Sebelumnya, kamu harus berpikir matang sebelum terjebak kedalam kerangkeng cinta orang yang jelas sudah punya pacar or punya pasangan, apalagi kalau cowok beristri. Sebaik apapun dia didepan kamu, tetap saja dia itu orang yang sudah berani mendua. Bila dia menjadikan kamu yang kedua, siap-siap saja kamupun untuk dijadikan yang keempat atau yang kelima.

2. Cowok takut komitmen

Cowok takut komitmen, bisa dilihat dari karakter kesehariannya. Ciri-cirinya: seneng kumpul sama temen-temennya, males diajak kerumah, terlalu kekanak-kanakan, dan hanya menjalarkan rayuan gombal, tanpa membuktikan janji.

3. Cowok kemayu dan pesolek

Cowok tipe ini adalah cowok yang banyak menghabiskan uangnya untuk urusan bersolek. Karena cowok pesolek biasanya lebih peduli dengan penampilan mereka daripada memperhatikan dirimu. Bisa-bisa, doi lebih menor daripada kamu. Hiiiy!

4. Tipe cowok anak mamah

Tipe anak mamah atau bisa dibilang anak manja, yaitu tipe cowok yang dalam urusan apa saja melibatkan orangtua. Bahkan bisa jadi dalam urusan percintaanpun mereka tak segan-segan untuk melibatkan ortu. Cowok kayak gini adakalanya perlu dijauhi kalau sampai doipun enggak bisa nyelesain masalah sepele secara mandiri.

5. Tipe si pengontrol

Si pengontrol yang over protective pun perlu kamu hindari. Karena cowok tipe gini biasanya banyak ngatur, ngabsen, bahkan bisa jadi kemana saja kamu pergi, kamu terus dimata-matain dan harus dapet izin dari doi.

6. Cowok mata keranjang

Cowok playboy atau cowok mata keranjang, yang matanya perlu ‘dikeranjangin’, emang cowok bahaya, yang juga perlu dijauhin. Masalahnya, dia jarang bisa mengendalikan diri kalau lihat cewek cakep. Dijamin kamu gak bakalan bahagia berdampingan lama dengan cowok tipe kayak gini, doi berpotensi untuk sering nyakitin perasaan kamu.

7. Cowok pelit

Cowok pelit atau tipe cowok itungan bisa kamu lihat dari ciri-cirinya. Pertama, kalau kamu lagi jalan bareng doi, yang pertama ngajak makan bukan doi, tapi kamu, yang perutnya sudah keburu keroncongan. Kedua, so pasti kamu terus yang ngeluarin duit, and doi akan pura-pura tidak tahu atau hanya mengucapkan terima kasih yang tulus sama kamu ketika kamu lebih berperan dalam hal pembayaran. Ketiga, doi jarang ngajak kamu makan diluar.

8. Cowok dungu (kurang wawasan)

Cowok kayak gini, biasanya susah nyambung ketika diajak berkomunikasi. Responnya sering lambat bin tulalit, dan bisa jadi kamu adalah guru privatnya dalam hal apapun.

9. Si sempurna

Wah cowok tipe gini, emang jadi dambaan tiap para cewek. Karena kamu pasti pede berada disisinya. Tapi, si sempurna… apalagi kalau dia perfectionis banget, bisa jadi dia pun akan menuntut kamu untuk jadi yang sempurna juga. Contohnya, kamu harus ngejaga berat badan dengan ideal lah, tampil sempurna lah. Pokoknya, kalau dia banyak menuntut agar lo seperti dan sesempurna dia, better watch out aja, dech. (adapted from apa yang disampaikan Cici Panda di Prambors, 102,2 FM).

Tapi, disini gue mo merekomendasiin beberapa cowok yang perlu lo explore…. Diantaranya:

1. Cowok cakep (doi bikin lo enjoy and pede berada didekatnya)

2. Cowok smart (ilmunya banyak, nyambung diajak ngobrol, enggak ngebosenin, and idenya selalu cemerlang, bow!)

3. Cowok kaya (doi bisa bikin hidup kamu sejahtera)

4. Cowok cool (biarpun susah dideketin tapi doi tipe gini biasanya setia)

5. Cowok macho (doi bisa melindungi kamu dari serangan lawan)

6. Cowok rapih (bersih, disiplin, enak dilihat dan enggak malu-maluin dibawa jalan)

7. Cowok rajin (doi semangat terus menjalani hidup)

8. Cowok romantis (doi bisa bikin lo senang dengan tutur katanya yang menyentuh)

9. Cowok religius (bisa ngajak lo masuk sorga, dan ini yang lebih penting).

Terserah lo mo percaya apa enggak… gue juga lagi iseng aja, nih….! (Setelah menyimak Prambors, Juni 2007)

Sabtu, 22 September 2007

Adakah Aku Orang Yang Terampuni

Adakah Aku Orang Yang Terampuni?

Oleh:Suci Handayani

Bumi ternyata sudah menjadi tua

Seperti menjadi rentanya diriku

Yang terlena menoreh dunia

Bumi tak kujumpai muda lagi

Seperti tak belianya diriku

Yang selalu memanjakan raga

Adakah hujan esok

Bercerita tentang wanginya tubuhku

Adakah langit sore

Melukis indah kebajikanku

Adakah angin pesisir

Bersaing dan bergelut

Mengabarkan kisah indahku

Adakah matahari esok

Mengabarkan aku satu berita

Tentang kabar langit-Nya yang indah

Adakah aku

Orang yang terampuni kelak?


Darun-Nisaa, 090907


Aku Akan Mencipta Rasa Itu

Ada yang mencari

Ada yang menanti

Ada yang meminjam

Ada yang meminta

Aku akan mencipta

Aku akan mengukir

Aku akan menjalin

Aku akan merajut

Satu rasa

Tak mencari

Tak juga mencuri

Tak meminjam

Tak juga mengemis

Aku akan mencipta

Satu rasa yang akan dicari

Dicuri

Dipinjam

Diminta

Dan diinginkan

15 Agustus 2007



Rahasia Kecantikan

Rahasia Kecantikan

Oleh: Suci Handayani

Berangkat dari kepedulian akan seorang sahabat yang selalu ‘ngeluh’ dan bilang kalau doi pengen kelihatan segar dan cantik, maka “plagiator” jadi tergugah buat nyoba-nyoba iseng nyari artikel yang berhubungan dengan dunia kecantikan.

Hasilnya, kutipan dari beberapa artikel koleksi pribadi “plagiator”, tersaji di depan anda, walau tidak tertib. Ok langsung aja, deh… Berikut ini kiat-kiat biar kamu tetap cantik dan awet muda...

  1. Banyak tertawa..

Ups! Tunggu dulu.. jangan langsung tertawa dimanapun kita suka. Kita harus lihat kondisi. Takutnya kita tertawa ditempat yang salah. Oke, di bawah ini, ada beberapa saat, ketika kita tidak boleh tertawa pulas. Aeh, tertawa lepas. He…

a. Disaat proses pemakaman

b. Di acara sunatan (ngetawain anak kecil yang lagi disunat… hehe..)

c. Pada acara pelepasan kepala sekolah, dan juga….

d. Pada acara katakan cinta (yang pejuangnya, kebetulan ditolak oleh target).

Tertawa… Sampai sekarang, memang belum ada seorangpun yang berani melarang. Bahkan, belum ada RUU tentang pelarangan tertawa di muka umum. Atau belum juga kita temui discourse yang berbunyi: “Tertawa Berarti Masuk Neraka”, atau “Tertawa, Benjol!”. Oleh karena itu, tertawalah selagi anda mampu dan kuasa untuk mengekspresikannya.

Tertawa memang bikin orang awet muda, bahkan bisa bikin jantung kita sehat. Menurut para ahli kedokteran dari Universitas Maryland AS tertawa atau humor bisa memperbaiki fungsi pembuluh darah.

Mereka menduga bahwa ketika kita tertawa, maka terjadilah pelepasan endorphin, hormon yang diyakini bisa membantu memperbaiki kondisi pembuluh darah. Pelepasan hormon ini dalam jumlah banyak juga terjadi setelah seseorang melakukan olah raga. Kemungkinan lain tertawa akan merangsang pelepasan nitrat oksida, yaitu gas yang mampu merelaksasi endothelium (salah satu bagian dari pembuluh). (Sumber: Republika/27/03/05).

Berdasarkan kesimpulan para ahli, kita jadi tahu kan, kalau kegiatan tertawa enggak kalah sehat dengan kegiatan berolah raga. Tapi ingat, tertawa jangan berlebihan. Enggak enak sama tetangga yang baru putus cinta…!

  1. Sering Bersihkan muka

Kita semua tahu kalau face atau muka is the first thing to be looked by somebody in the first sight. Makanya, kita jangan ragu untuk menjaga agar muka kita tetap eye-catching. Mau tahu rahasia membuat muka tetap kinclong tapi dengan cara alami? Let’s work it out, girls!

a. Coba sekali-kali cuci muka kita pakai air beras.

Percaya gak, kalo di Jepang, wanita asal negeri Kose, selalu menggunakan air beras untuk membasuh wajah atau juga ketika mereka mandi dan berendam. Konon hal tersebutlah yang menjadikan kulit mereka senantiasa putih dan muda.

Dari hasil penelitian para ahli yang dilakukan di laboratorium Kose, diketahui bahwa dalam beras terdapat 26 macam ekstrak, yang salah satunya berfungsi utuk meningkatkan fungsi pertahanan kulit sekaligus mampu mendorong ceramide, yang fungsinya untuk penyeimbang air untuk mengatur kelembapan, sehingga kulit mempunyai pertahanan yang lebih kuat. (adapted from Lesthia’s article on Republika). So, gak usah gengsi lagi buat membasuhkan air cucian beras ke muka kamu, oceh?!

b. Coba banyak minum air putih

Banyak para ahli kesehatan yang menganjurkan agar kita minum air putih sekurang-kurangnya 8 gelas dalam sehari, karena dengan meminum air putih secukupnya, racun-racun yang ada di tubuh kita akan segera raib. Dan otomatis, dengan kondisi tubuh yang sehat, akan berdampak pula pada kesegaran wajah kita.

c. Berwudhu

Ini dia aktivitas yang biasanya malas kita kerjakan, berwudhu walaupun kita tidak berniat shalat. Padahal, ketika kita mau menjaga wudhu, hal ini enggak hanya mampu menghindarkan dan menghapus dosa-dosa kecil kita. Tapi, membuat wajah kita jadi bercahaya dan berseri.

  1. Jogging (berjalan kaki)

Jogging juga bisa termasuk kedalam salah satu rumus biar kita awet muda. Menurut dr. Indarti S, SpKo, jalan kaki itu bisa dilakukan tiga kali dalam sepekan saja selama 30 menit. Dan ternyata manfaat dari berjalan kaki itu enggak sedikit, lho. Diantaranya:

a. Tubuh terasa bugar dan tidak mudah lelah

b. Bisa mencegah kenaikan berat badan atau kegendutan

c. Tekanan darah lebih stabil

d. Daya tahan tubuh lebih kuat

e. Bisa menguatkan tulang, jantung, paru-paru, dan otot.

f. Timbulkan rasa optimistis.

g. Stress berkurang (sumber masih dari Republika).

Gampang kan sobat, kalo kita pengen sehat dan segar, salah satunya ya jalan kaki aja. Mumpung masih gratis.

4. Bahagiakan hati anda

Bahagiakan hati anda, dengan cara menjauhi stress, menurut penelitian para ahli dari University College, London, Inggris, yang dipimpin oleh Andrew Stepteo, orang-orang yang merasakan bahagia dalam kehidupan sehari-hari, secara keseluruhan akan memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik ketimbang mereka yang kerap merasakan ketidakbahagiaan.

Menurut mereka, denyut jantung orang yang bahagia terhitung lebih sedikit. Ini merupakan pertanda kesehatan kardiovaskuler mereka juga baik. Kesimpulan lain dari penelitian merekapun diketahui bahwa, mereka yang bahagia, memiliki kadar hormon stress yaitu kortisol, yang rendah.

Konon, hormon kortisol yang tinggi biasanya dikaitkan dengan hipertensi dan diabetes tipe 2. orang-orang yang bahagia juga cenderung memiliki kadar protein darah (fibrinogen) yang rendah. Menurut mereka, kadar fibrinogen yang tinggi merupakan indikasi seseorang berpotensi terkena problem kardiovaskuler. (Sumber: lagi lagi hasil jiplakan dari Republika)

Mau tau, cara lain membahagiakan diri?

a. Membahagiakan orang lain yang ada di sekitar kita

b. Bersedekah

c. Bahagia dengan apa yang kita miliki

d. Berpikir positif, etc.

Sekadar menyampaikan dan berbagi informasi saja… Semoga bermanfaat sampai anak cucu… Hehehe… (Miss Croon: 210607)

Keutamaan Menghadiri Majelis Ilmu

Keutamaan Menghadiri Majelis Ilmu

Oleh: Suci Handayani

Seorang Anshar bertanya kepada Rasulullah saw: “Wahai Rasulullah, jika ada orang yang meninggal dunia bertepatan dengan acara majelis ulama, manakah yang lebih berhak mendapat perhatian?” Rasulullah saw. pun menjawab, “jika telah ada orang yang mengantarkan dan menguburkan jenazah, maka menghadiri majelis ulama lebih utama daripada melayat seribu jenazah. Bahkan ia lebih utama daripada menjenguk seribu orang sakit, atau shalat seribu hari seribu malam, atau sedekah seribu dirham pada faqir miskin, atau pun seribu kali berhaji; bahkan lebih utama daripada seribu kali berperang di jalan Allah dengan jiwa dan hartamu! Tahukah engkau bahwa Allah dipatuhi dengan ilmu, dan disembah dengan ilmu pula? Tahukah engkau bahwa kebaikan dunia dan akhirat adalah dengan ilmu, sedangkan keburukan dunia dan akhirat adalah dengan kebodohan?”

Hadis diatas merefleksikan tentang keutamaan pentingnya menghadiri majelis ilmu. Mengapa menghadiri majelis ilmu begitu diprioritaskan dari berta’ziah?

Majelis ilmu memang pantas bila harus diistimewakan kedudukannya daripada bertakziah. Selain karena majelis ilmu adalah tempat mencari kebenaran dan menggali hikmah. Menjala rahmat dan hidayah dari Allah pun bisa dilakukan dengan cara menghadiri majelis ilmu.

Kunci dan rahasia sukses kehidupanpun biasanya didapat seseorang dari majelis ilmu. Keberadaan majelis ilmu yang syarat hikmah, bak oase di tengah padang pasir. Ia mampu menyejukkan jiwa-jiwa yang gersang dan kerontang dari pengetahuan tentang hakikat kehidupan.

Majelis ilmu juga memberikan kesempatan pada manusia untuk berbaur dengan sesama insan yang juga mencintai ilmu. Hingga keimanan yang tertanam dalam hati mereka kian subur. Mereka bisa saling menasihati, saling mengingatkan, dan saling menyampaikan kabar gembira yang berasal dari Al-Qur’an dan Hadis. Hal ini menjadikan hati orang yang selalu menghadiri majelis ilmu semakin erat dengan manusia dan semakin lekat dengan Allah.

Maka luar biasa kiranya, bila menuntut ilmu itu menjadi sesuatu yang didahulukan, sebab dengan mencari ilmu, maka kita akan mengetahui apa yang tidak kita ketahui, serta untuk mengetahui, apa yang juga diketahui oleh orang lain. Dengan harapan agar kita tidak terpuruk dalam kejumudan intelektual, serta tidak tertinggal oleh orang lain, ketika mereka berlomba-lomba menabung amal. Wallahu a’lamu

Sang Pahlawan Telah Kembali

SANG PAHLAWAN TELAH KEMBALI*

Oleh: Suci Handayani

Sang pahlawan telah kembli

Menemui Sang Khalik dengan wajah berseri

Sejuta do’a terbaur sempurna

Berjuta manusia ampunkan do’a

Berharap sang pahlawan luput dari dosa

Diampuni dan dirahmati Sang Esa

Semoga tempat kembalinya

Sebaik-baik tempat

Yang Allah berikan

Untuk hamba-Nya yang tak tersia

Ciputat, 15 Agustus 2007

*Teruntuk pahlawan keluargaku yang telah menapaki jalan menujuMu lebih dulu.

Tak Kutemukan

Tak Kutemukan

Oleh: Suci Handayani

Tak kutemukan

Kau yang dulu tertatih mencari tabur kelam

Berkelintaran menapaki jalan hitam berdinding seram

Tak kutemukan

Kau yang dulu mengais celah

Menabur iba dan cemas para ulama

Temani dan akrabi geliat malam murka

Tak kutemukan

Dirimu yang ramaikan marcapada jadi nista

Menganyam sunyi dunia dengan gelak durjana

Tak kutemukan

Dirimu pada rumah-rumah bordil benggala tempat manjakan karsa

Dilatari gadis dan janda pelantur susila

Tak kutemukan kau kini

Benarkah kau terserang idiopati

Lalu berkonvolusi menapaki jalan suci

Mengais sendi-sendi

Yang kaurasa dulu,

Terlalu naïf untuk kauciumi

20 Agustus 2007

How To Get The Happiness

How to Get the Happiness

Kebahagiaan adalah seni yang indah, yang ingin kita lukiskan di kanvas jagat raya ini. Terkadang kita berkamuflase dengan sejuta warna untuk menjadikan lukisan kehidupan kita indah. Walau hasilnya, hanya diri kita yang mengatakan bahwa lukisan itu indah.

Kebahagiaan sejatinya tak perlu dicari. Karena hanya hati kita yang mampu menciptakan dan memaknai lukisan kehidupan kita agar menjadi indah.

DR. ‘Aidh Bin ‘Abdullah al-Qarni dalam bukunya, As’adu Imra’atin Fil Aalam, mengutip pendapat pakar psikologi Amerika, D. Dikes, tentang 10 hal penting yang bisa kita capai untuk mendapatkan kebahagiaan, yaitu:

1. Biasakanlah diri anda melakukan pekerjaan yang anda sukai. Jika pekerjaan itu tidak mudah Anda lakukan, isilah waktu-waktu senggang Anda untuk menyalurkan hobi yang paling Anda sukai, kemudian dalamilah ia.

2. Perhatikanlah kesehatan fisik, karena sesungguhnya kesehatan fisik adalah jiwa kebahagiaan, yaitu dengan mengatur pola makan dan minum tanpa berlebihan, membiasakan olah raga, dan menjauhi kebiasaan buruk dan merugikan.

3. Hendaklah Anda mempunyai sasaran dalam hidup Anda, karena sesungguhnya hal tersebut akan membangkitkan gairah dan semangat Anda.

4. Jalani hidup menurut apa adanya dan terima segala sesuatunya, baik yang manis maupun yang pahit, dengan hati yang lapang.

5. Hayati hidup yang sedang dijalani; jangan menyesali hal yang sudah berlalu; dan jangan pula memusingkan hari esok yang belum tiba.

6. Gunakanlah pikiran Anda sebelum melakukan pekerjaan apa pun atau keputusan apa pun, agar kelak tidak mencela orang lain atas keputusan Anda dan apa yang bakal Anda peroleh nanti.

7. Senantiasalah memandang orang yang ada di bawah Anda.

8. Biasakanlah diri Anda untuk murah senyum, berjiwa periang, dan berteman dengan orang-orang yang optimistis.

9. Hendaklah Anda berbuat untuk membahagiakan orang lain agar beroleh harumnya kebahagiaan.

10. Pergunakanlah berbagai kesempatan yang cerah lagi indah dan anggaplah itu sebagai terminal keharusan bagi kebahagiaan.

(Taken from: Jadilah Wanita yang Paling Bahagia, Wahai Kaum Wanita, Jangan Bersedih: penerjemah: Bahrun Abu Bakar Ihsan Zubaidi, Lc.)